Rabu, 10 Februari 2016

PERAYAAN IMLEK 2016



Senin 08 Februari 2016
Ditetapkan sebagai tanggal tahun baru cina di Indonesia dan seluruh dunia.
kini semua etnis thiong hua merayakan hari tersebut sebagai peringatan tahun yang baru dengan berbagai budaya yang melekat.berbagai adat budaya dan hiburan di kenalkan ke masyarakat.


IMLEK 2016 di sebut tahun Monyet








Dan saya ambil dari salah satu temen sekantor saya yang merayakan tahun baru imlek dimana saya tahu sedikit tentang kegiatan keluarga dia dalam merayakan imlek.

Namanya Cindy Willienty merupakan salah satu keturunan etnis thiong hua yang bertempat tinggal di Tangerang. budaya thiong hua kini berkembang begitu luas dengan bercampur dengan budaya lain yang membuat beberapa perbedaan dan semakin beranekaragamnya kebiasaan-kebiasaan yang berbeda namun tetap satu inti dan maksud tujuan nya.
Dia terlahir dari seorang Ayah keturunan cina asli. nenek moyang dari ayah nya merupakan keturunan cina yang telah merantau ke bagian sumatra di Indonesia sampai telahirlah Ayah nya di medan dan dijuluki dengan cina medan.
sedagkan mama nya merupakan seorang wanita keturunan etnis cina yang berasal dari Tangerang yang kini disebut dengan benteng. nama benteng tersebut berasal dari daerah tersebut yang pernah dijajah dan daerah tersebut menjadi benteng atas penjajahan tersebut maka disebutlah cina benteng.
karena begitu luasnya perkembangan budaya cina maka terdapat beranekaragam budaya.

namun dengan bersatunya ayah dan mamanya  maka kedua budaya tersebut menjadi satu
umumya pada saat perayaa imlek yang selalu dilakukan oleh para etis thiong hua adalah melakukan persiapan sebelum hari H.
yaitu persiapan sembayang leluhur dan persiapan hari H.
sembayang leluhur biasanya dilakukan H-1 hari imlek atau tahun baru cina.
sebagai wujud rasa penghormatan kepada leluhur yang sudah lebih dahulu melalui dunia fanah ini.
dalam persembayangan tersebut disediakan berbagai macam makanan, dupa, hio, lilin yang masing-masing memiliki arti.
dibeberapa budaya mengharuskan beberapa makanan dan perlengkapan ada namun dibeberapa budaya tidak. semua tergantung dari bagaimana cara pandang kit yang menjalaninya.

biasanya juga mereka para etnis thiong hua membeli pakaian baru bagi yang mampu sama seperti perayaan lebaran.
warna merah dilambangkan sebagai warna berani dan pembawa hoki, maka kebisaan kami memakai baju merah dimalam imlek.

malam imlek
di malam imlek mereka semua berkumpul satu keluarga inti untuk melaksanakan makan bersama keluarga sambil bersenda gurrau dan berkumpul.

jam 12 teng.. mereka bersembayang kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk bersyukur atas pencapaian tahun yang telah dilewati dan memohon berkah untuk ditahun yang baru.


hari H imlek
mereka bangun dipagi hari dan bersiap mandi serta rapih rapih
setelah rapih mereka bersujud dan mengucapkan juga meminta maaf kepada org tua dan pembagian angpao dr org tua
karena keluarga mereka merupakan keluarga muda maka mereka bersiap untuk pergi kerumah sanak saudara yang lebih tua .
apabila masih ada leluhur maka mereka pergi kerumah leluhur ( nenek, kakek) untuk sama sama berkumpul dan bertemu sanak saudara lainnya.


mereka semua berkumpul ( anak,cucu,cici,adik dan saudara lainya ) dan di setiap ada keluarga yang datang mereka menyambutnya dengan bahagia dan biasanya yang sudah merid kalau di adat mereka ( orang cina ) itu biasanya ngasih angpao ke yang belum merid walaupun sudah bekerja sii...hehhehe, gak wajib juga si tapi itu udah tradisi.setelah semua kumpul rame bareng - bareng kita makan sambil ngobrol seru-seruan aja ngumpul bareng.

Nah di situ lah momen imlek berasa hangat dalam kekeluargaan mereka walapun merayakan dalam kesederhanaan.

Hampir mirip sii sama kita sebagai umat islam kalau sedang merayakan lebaran...

3 komentar: